Jakarta – Pengungsi pasca erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, sangat membutuhkan. Ini seperti air bersih untuk pakaian. Sementara itu, makanan sejauh ini sudah cukup memadai.
“Kebutuhan yang mendesak saat ini bagi para korban dengan banyak pengungsi adalah tandon air, air bersih, termasuk perlengkapan alat-alat kebersihan,” ujar Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, Kolonel infanteri, Irwan Subekti dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (10/12/2021) dilansir beritasatu.com.
Tercatat, saat ini jumlah pengungsi erupsi Gunung Semeru sebanyak 6.573 orang. Selain itu, pengungsi juga membutuhkan peralatan tidur. Salah satunya yang paling penting adalah kasur.
“Peralatan tidur, termasuk kasur, kemudian perlengkapan mandi termasuk pakaian dalam untuk laki-laki dan perempuan ukuran besar, termasuk untuk pakaian dalam ibu-ibu,” kata Irwan.
Pihaknya mengharapkan adanya bantuan kebutuhan mendesak tersebut segera terpenuhi. “Itu yang sangat kita harapkan apabila ada saudara-saudara kita yang akan memberikan bantuan. Karena sampai dengan saat ini tim yang menerima logistik sangat banyak sekali dan merupakan atensi dari masyarakat,” ungkap dia.
Menanggapi hal ini, Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan, segera melaporkan agar dilakukan penambahan logistik untuk kebutuhan mendesak tersebut.
“Ada beberapa hal yang tadi kami catat, bahwa untuk logistik sudah sangat banyak demikian juga dengan relawan. Tetapi ada beberapa poin kebutuhan mendesak pertama tandon air dan ketersediaan air bersih khususnya ini pasti di lokasi titik titik pengungsian, kemudian peralatan untuk mandi, peralatan untuk tidur di lokasi pengungsian dan pakaian dalam baik untuk pria maupun wanita,” jelasnya.
Pihaknya saat ini membutuhkan informasi yang detail agar estimasi kebutuhan logistik bisa terpenuhi dan tepat sasaran. Untuk peralatan tidur akan segera dilaporkan ke pimpinan BNPB.
“Kami siap untuk mendorong tambahan logistik juga diperlukan mungkin nanti. Kami membutuhkan informasi terkait estimasi kebutuhan jumlah sehingga dorongan logistik yang akan kita lakukan bisa tepat sasaran,” katanya.(*/cr2)
