oleh

Meredupnya Permintaan Minyak di Tengah Kekhawatiran Penyebaran Covid-19

Harga minyak turun pada Selasa (3/8/2021) dalam perdagangan yang berfluktuatif karena kekhawatiran meningkatnya kasus Covid-19 akibat varian delta. Sementara ekspektasi persediaan AS yang lebih rendah memberikan beberapa dukungan.

Acuan minyak mentah Brent berjangka turun 48 sen, atau 0,66%, menjadi US$ 72,41 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 70 sen, atau 1%, menjadi US$ 70,56 per barel. Keduanya telah meningkat lebih dari 60 sen di awal sesi.

“Pasar minyak terus bergantian antara kekhawatiran pasokan yang ketat dan meredupnya permintaan,” kata analis Commerzbank.

Baca Juga  Kegiatan Santunan Anak Yatim Piatu Oleh Karang Taruna dan Komunitas Gerbang Pustaka

Brent telah meningkat lebih 40% tahun ini, sehingga membantu pendapatan perusahaan minyak. BP, ConocoPhillips, Diamondback Energy Inc dan Continental Resources Inc melaporkan pendapatan kuartal kedua yang kuat minggu ini.

Kekhawatiran penyebaran varian delta di Amerika Serikat dan Tiongkok, konsumen minyak utama, telah menekan harga minyak.

Di Tiongkok, penyebaran varian ini telah menembus pantai hingga daerah pedalaman sehingga mendorong pihak berwenang memberlakukan pembatasan untuk mengendalikan wabah.

Baca Juga  Ketua PBNU Gus Fahrur: Panglima TNI dan KSAD Terlihat Semakin Solid

“Kekhawatiran terkait delta kemungkinan akan membuat pasar minyak bergejolak selama beberapa minggu mendatang, tetapi pada saat yang sama kami juga melihat aktivitas terbang di seluruh Eropa dan AS terus naik, sehingga mendukung permintaan minyak,” kata Staunovo.

Ekspektasi kembalinya minyak mentah Iran ke pasar juga berdampak negatif. Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengatakan pada Selasa bahwa pemerintahnya akan mengambil langkah-langkah untuk mencabut sanksi “tirani” yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat pada sektor energi dan perbankan negara itu.

Baca Juga  PT Metropolitan Land Tbk Bersama PT Sumber Tata Lestari Lanjutkan Pembangunan Hotel Horison Ultima Kertajati

Iran dan enam kekuatan telah melakukan pembicaraan sejak April untuk menghidupkan kembali pakta nuklir. Namun para pejabat Iran dan Barat mengatakan masih ada kesenjangan signifikan.

Sementara jajak pendapat awal Reuters menunjukkan persediaan minyak mentah dan produk AS kemungkinan menurun pekan lalu, dengan stok sulingan dan bensin diprediksi turun selama 3 minggu berturut-turut. (*/cr2)

Sumber: banten.siberindo.co

News Feed