Bekasi – Para pemulung yang menjadi korban kebakaran di RT 04/RW 03, Desa Sumurbatu, Kelurahan Bantargebang, Kota Bekasi, membutuhkan tempat tinggal baru. Seperti yang kita ketahui bersama, kebakaran yang terjadi pada Selasa, 15 Maret 2022 telah menghanguskan sekitar 100 gubuk di kawasan pemulung.Para pemulung yang menjadi korban kebakaran di RT 04/RW 03, Desa Sumurbatu, Kelurahan Bantargebang, Kota Bekasi, membutuhkan tempat tinggal baru. Seperti yang kita ketahui bersama, kebakaran yang terjadi pada Selasa, 15 Maret 2022 telah menghanguskan sekitar 100 gubuk di kawasan pemulung.
“Mereka butuh bantuan material untuk membangun gubuk seperti kayu, papan, bambu, asbes, paku dan lainnya. Mereka butuh pemukiman layak, sayangnya lahan bekas kebakaran sudah tidak disewakan lagi. Jadi, terpaksa harus pindah lokasi,” kata Ketua Umum dan pengurus Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia (APPI), Bagong Suyoto, Sabtu (19/3/2022) dilansir beritasatu.com.
Para pemulung yang terdampak untuk sementara memutuskan pindah ke lokasi baru di Desa Serang, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi yang berjarak sekitar 200 meter dari zona III TPST Bantargebang. Sewa lahan seluas 4.000 meter persegi sudah disepakati dengan pemilik lahan. Di lokasi ini sudah berdiri gubuk pemulung dan pabrik daur ulang plastik.
“APPI upayakan mendukung pemindahan ke lokasi baru agar bisa membangun permukiman lebih layak dan nyaman,” ungkapnya.
Dia berharap, banyak pihak yang peduli dan bersedia membantu pembangunan permukiman baru para pemulung ini.
“Agar mereka dapat kembali mengais sampah di TPST Bantargebang guna melangsungkan kehidupannya,” ungkapnya.
Pada Sabtu (19/3/2022), PT Xaviera Global Synergy dan PT Indonesia Waste Management Solution memberikan bantuan 150 paket sembako kepada pemulung yang terdampak kebakaran.
Direktur PT Xaviera Global Synergy, Wilda Yanti, mengatakan santunan ini merupakan bentuk kepedulian kepada pemulung atau komunitas yang bekerja di garis depan di sektor persampahan.
“Selama ini, pemulung dan keluarganya sudah membantu Pemerintah dalam mengurangi sampah dan mengelola sampah. Mereka mendukung sektor daur ulang. Peran mereka sangat jelas dan dominan,” pungkas Wilda. (Mikael Niman). (*/cr2)